Minggu, 19 Maret 2017


SMANSAR (10/3/2017)- Pasca launching Bank sampah “Berdikari” yang dilaksanakan di lapangan SMAN 1 Rembang, Siswa kemudian berduyun-duyun menabung sampah
“Ada beragam kejadian lucu, saat siswa pertama kali menabung sampah. Ada siswa yang begitu semangatnya,sampai-sampai sampah daun yang ada di sepanjang jalan  ke bank sampah dipunguti. Namun kemudian kecewa, lantaran petugas Bank menjelaskan kalau sampah daun tidak laku”, tutur Drs Sukirno, Direktur Bank Sampah Berdikari. Kemudian,  Ada juga siswa yang bertanya, “Pak, itu sampah salah masuk bak. Boleh saya ambil untuk tambahan tabungan sampah saya”. Imbuhnya. 
Hal senada diungkapkan  Listianto, S.Pd, Divisi SDM Berdikari. Menurutnya “beragam kejadian lucu muncul lantaran  siswa saking bersemangat untuk menabung sampah. Harapanya, semangat menabung ini terus bersemai dijiwa warga sekolah. Sehingga filosofi nama Berdikari, yang berarti mandiri mampu benar-benar menjiwai warga sekolah dalam mengelola sampah”. (B/SM)


SMANSAR (11/3/2017)- Indonesia adalah negara agraris. Namun, jumlah petani tiap tahunnya terus berkurang. Rilis hasil survei pertanian BPS, dalam kurun waktu 10 tahun yakni dari tahun 2003-2013, jumlah petani berkurang sebanyak 5 juta orang. Atau rata-rata sebesar 1,75 persen pertahunnya.
Guna membangun kecintaan dan kepedulian terhadap petani, OSIS SMAN 1 Rembang (Osis SMANSAR) mengadakan blusukan ke  sejumlah petani di daerah sekitar kecamatan Rembang. Blusukan diisi dengan pembagian sumbangan bibit cabe ke Petani. Bibit cabe tersebut merupakan bibit hasil budidaya dari ekstra pertamanan.
“Kegiatan pembagian bibit ke petani sebenarnya sudah sering SMANSAR lakukan. Biasanya Kami mengundang perwakilan kelompok tani ke sekolah untuk menerimanya. Tapi, untuk periode ini, kami ajak anggota OSIS blusukan langsung ke petani. Tujuannya, agar semangat peduli ke lingkungan lebih mengena” jelas Bambang Eko Basuki, S.Pd Waka Kesiswaan SMAN 1 Rembang(B/SM)       

Jumat, 17 Maret 2017


SMANSAR (7/3/2017)-Kiprah kontingen SMANSAR di ajang  Olimpiade olahraga siswa nasional (O2SN) tahun 2017, kembali menunjukan tajinya. Dua atlet, dari dua cabang berbeda, sama-sama berhasil meraih medali perak. Kedua atlit tersebut yakni, Tomi Setiawan dari cabang Pencak silat, dan Sri Sindi dari cabang Bulu tangkis puteri. 
Meski mendapat medali, namun kedua atlit tersebut dipastikan gagal berkiprah di O2SN tingkat Karsidenan. “Karena,yang berhak mewakili kabupaten ditingkat karsidenan hanya diambil peringkat pertama”, tutur Adhi Isnanto, Guru pembimbing O2SN SMANSAR. Namun demikian, menurutnya, “hasil ini sudah sangat bagus. Dan bisa dijadikan sebagai ajang pemanasan, menjelang dilaksanakannya pekan olahraga pelajar daerah (POPDA) diakhir maret nanti”.
Selain O2SN, dibulan maret ini, akan digelar juga Olimpiade sains nasional (OSN), Pekan olahraga pelajar daerah (POPDA), dan Festival lomba seni Siswa nasional (FLS2N)  (B/SM)

Terbanyak Dibaca