Senin, 20 Februari 2017

PURBALINGGA – Berhasil menyeimbangkan antara bangunan dan ruang terbuka hijau, SMA1 Rembang diajukan menjadi Sekolah Adiwiyata.
Jumat (22/4) kemarin, bertepatan dengan Hari Bumi, Tim Verifikator Sekolah Adiwiyata Tingkat Provinsi Jawa Tengah mengunjungi sekolah yang berlokasi tepat di depan Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman, di Desa Bantarbarang, Kecamatan Rembang itu.
Rombongan terdiri atas Badan Lingkungan Hidup (BLH) Jateng, dosen Unnes dan Upgris, serta unsur dinas pendidikan. Kukuh Santoso, anggota tim verifikator, setiba di SMA 1 Rembang Purbalingga memberi apresiasi. “Ternyata setelah masuk ke areal sekolah, sangat luar biasa.
Sangat pantas jika sekolah ini menyandang predikat sebagai sekolah adiwiyata,” katanya. Setiba di sekolah, tim verifikator langsung mengunjungi sekolah yang pernah menyabet juara pertama Lomba Sekolah Sehat Tingkat Nasional itu.
Kepala sekolah Purwito menjelaskan, lingkungan SMA 1 Rembang dibangun dengan memperhatikan konsep keseimbangan antara bangunan dan ruang terbuka hijau.
“Sudah lama kami membuat ratusan biopori di lingkungan sekolah. Sebagai jalan bagi air hujan untuk meresap ke bumi sekaligus menghasilkan kompos,” jelas Purwito.
Partisipasi Siswa
Dia juga berharap, momen penilaian ini menjadi suntikan energi positif untuk mewujudkan SMAN 1 Rembang sebagai pelopor adiwiyata. Salah seorang verifikator, Ari Susatyo Nugroho menilai lingkungan SMA 1 Rembang sangat bagus.
Apalagi ada pelibatan dan partisipasi siswa dalam mewujudkannya. Ari yang juga dosen Univeritas PGRI Semarang (Upgris) menyarankan, pelibatan siswa tersebut dimantapkan dengan dokumen pendukung.
Sementara itu Puji R Pratiwi, guru yang juga Koordinator Kegiatan Berbasis Partisipatif, mengatakan sekolahnya mengusung konsep keseimbangan antara luas bangunan dan ruang terbuka hijau. Dengan adanya keseimbangan berbasis lingkungan, warga sekolah merasa nyaman beraktivitas. Sekaligus terstimulasi energinya untuk berprestasi.
“Program yang dilakukan terkait adiwiyata di antaranya reduce (penggunaan produk ramah lingkungan), reuse (penggunaan barang bekas pakai), dan recycle (mendaur ulang),” jelas guru matematika itu
Sumber: http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/sma-1-rembang-maju-sebagai-sekolah-adiwiyata/

0 komentar:

Posting Komentar

Terbanyak Dibaca